Setiap
penghujung matahari terbenam, ketika langit mulai berganti warna menjadi hitam,
sekumpulan anak muda mulai berkumpul dibeberapa sudut komplek perkantoran Pemda
Aceh Tamiang. Umur mereka rata-rata masih belasan tahun. Terlihat dari lapisan
lemak yang dimiliki, masih kurus yang menandakan mereka masih dalam masa
pertumbuhan. Kebanyakan dari mereka bergerombolan dengan senjata andalannya
sepeda motor. Satu gerombolan terkadang ada gadis muda yang dikelilingi oleh
teman-teman laki-lakinya. Memang tidak seru rasanya jika nongkrong tanpa
perempuan. Jika waktu sudah menunjukan sekitar jam 22.00, beberapa pemuda mulai
unjuk gigi dengan mengeber kendaraannya. Pada akhirnya aksi lomba balap kecil-kecilan
kerap terjadi ditempat ini.
Tidak lupa,
daerah komplek perkantoran Pemda Aceh Tamiang menjadi lokasi strategis bagi
para muda-mudi yang lagi dimabuk asmara. Beberapa spot yang tidak mendapatkan
penerangan jalan menjadi daya tarik tersendiri bagi muda-mudi ini. Apa yang
sedang mereka perbuat disitu? Tidak perlu kita jawab, karena tidak mungkin
jawabanya sedang mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah.
Gambaran singkat
kehidupan anak muda Aceh Tamiang di spot komplek perkantoran Pemda Aceh Tamiang
adalah salah satu dari ratusan spot-spot favorit anak muda Aceh Tamiang. Gambaran
tersebut sebetulnya sedikit berbeda dengan Kota Langsa sebagai tetangga
terdekat Aceh Tamiang.
Anak-anak muda
di Kota Langsa sudah mulai menggeluti beberapa cabang olahraga. Sepakbola sudah
tentu menjadi favorit anak laki-laki di Kota Langsa. Olahraga lain seperti
memanah, basket, skateboard dan lain-lain menjadi pemandangan yang mudah
ditemui jika kita menelusuri sepanjang jalan Ahmad yani. Kesibukan yang positif
seperti menjadi modal bagus bagi pembangunan manusia di Kota Langsa.
Menurut Badan
Pusat Statistik (BPS), angka Indeks Pembangunan Manusia Kota Langsa pada tahun
2018 adalah 76,34. Angka tersebut jauh meninggalkan Kabupaten Aceh Tamiang yang
hanya memiliki skor 68,45. Bahkan IPM Kota Langsa lebih tinggi dari IPM
nasional yang berada pada skor 71,39. Skor IPM yang dimiliki Kota Langsa dan
Ace Tamiang membuat kedua daerah ini berada pada kategori yang berbeda.
Penduduk Kota Langsa masuk kategori tinggi, sedangkan penduduk Kabupaten Aceh
Tamiang berada pada kategori sedang.
Kondisi ini
tentu harus menjadi pusat perhatian pemerintah daerah dalam rangka membangun
Kabupaten Aceh Tamiang secara menyeluruh. Pemuda dan pemudi Aceh Tamiang adalah
generasi penerus untuk melanjutkan pembangunan. Untuk itu, sarana dan prasaran
yang sudah dibangun oleh pemerintah daerah seperti Gedung Olahraga yang ada di
Jalan Juanda, Lapangan Bola Voli, Lapangan Futsal, Lapangan Bola Basket dan
Lapangan Sepak Bola harus dimanfaatkan secara optimal oleh para pemuda.
Tentu saja peran
dari pemerintah daerah tidak hanya sampai dengan penyediaan fasilitas yang
sudah disebutkan tadi. Namun masih diperlukannya peran pemerintah untuk
menyelenggarakan event-event olahraga. Dengan adanya event atau kompetisi
olahraga, maka bisa menjadi penyemangat anak muda di Kabupaten Aceh Tamiang.
Selain itu, pemerintah juga membutuhkan dukungan dana dari
perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Aceh Tamiang sebagai sponsor
kegiatan-kegiatan positif tersebut.
Kegiatan-kegiatan
olahraga maupun kegiatan positif lainnya yang berhubungan dengan penyaluran
minat dan bakat para pemuda diharapkan akan mereduksi kegiatan pemuda Aceh
Tamiang yang tidak berguna seperti yang sudah disebutkan diawal tulisan ini.
Penulis berharap
dengan berkembanganya aktivitas olahraga di Kabupaten Aceh Tamiang, bisa
berguna untuk meningkatkan kualitas pemuda Kabupaten Aceh Tamiang agar
dijauhkan dari kegiatan negatif, apalagi sampai terjerumus dalam penggunaan
narkoba. Peningkatan kualitas pemuda bisa menjadi awal Kabupaten Aceh Tamiang
meningkatkan Angka IPM. Dengan IPM yang tinggi, semoga pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Aceh Tamiang akan semakin tinggi.
Sumber: http://www.tamiangnews.com/2019/09/olahraga-dan-pembangunan-manusia.html
No comments:
Post a Comment