Friday, July 27, 2018

Jokowi dan Pohon Cangkok



        Jokowi panggilan akrab Joko Widodo merupakan Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2014-2019. Jabatan Presiden RI yang diembannya saat ini tidak serta merta diraihnya begitu saja. Jokowi muda meniti karir politik berawal dari menjadi calon Walikota Surakarta pada tahun 2005. Pada saat itu pria asli kelahiran Surakarta ini berpasangan dengan FX. Hadi Rudyatmo, dan hasil Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) saat itu berpihak kepada pasangan ini. Jokowi-Hadi Rudyatmo dipercaya mengemban amanah rakyat untuk memimpin Kota Surakarta periode 2005-2010.

Keberhasilan memimpin Kota Surakarta periode 2005-2010 membuat rakyat Surakarta kembali mempercayakan Suami dari Ibu Iriana ini untuk memimpin pembangunan Kota Surakarta tahun 2010-2015. Namun demikian, pada periode kedua memimpin Surakarta, ayah dari tiga anak yaitu Gibran, Kahiyang dan Kaesang ini tidak memimpin Solo sampai akhir periode. Pada tahun 2012, Jokowi mendapatkan kepercayaan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk diusung menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama atau lebih dikenal dengan sebutan Ahok.

Jokowi-Ahok seakan menjadi jawaban atas kerinduan dan mimpi rakyat Jakarta akan sosok pemimpin yang memiliki jiwa inovasi dan terobosan yang tinggi untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang ada di Ibu Kota Negara ini. Harapan rakyat Jakarta terwujud setelah Jokowi-Ahok berhasil memenangkan PILGUB DKI Jakarta tahun 2012.

Terpilih menjadi Gubernur DKI merupakan modal awal Jokowi menjadi RI 1. Gencarnya media cetak dan online mengumbar setiap perilaku dan kebijakan yang dikeluarkan saat memimpin Jakarta menjadi keuntungan tersendiri bagi Jokowi. Tentu saja, Jokowi semakin dikenal tidak saja dilingkungan Jakarta, namun hampir seluruh pelosok negeri mulai tertarik memperhatikan setiap gerak langkahnya. Selain itu, kejenuhan rakyat Indonesia perihal tokoh-tokoh politik senior sekaligus keinginan rakyat Indonesia memiliki Calon Presiden (Capres) alternatif menjadi nilai tambah lain bagi Jokowi. Faktor-faktor itulah yang membuat pasangan Prabowo-Hatta Rajasa tidak bisa membendung kemenangan Jokowi-Jusuf Kala di Pemilihan Presiden (PILPRES) 2014.

Kesuksesan Jokowi menjadi Presiden RI yang Ke-7 bisa kita ibaratkan seperti menanam pohon dengan cara mencangkok. Seperti kita ketahui bersama bahwa cara menanam pohon agar bisa cepat menghasilkan buah salah satunya adalah dengan cara mencangkok. Dengan mencangkok, kita tidak perlu melewati tahapan menanam pohon mulai dari biji kemudian harus menunggu bertahun-tahun sampai pohon tersebut besar dan menghasilkan buah.

Seperti itulah karir politik Jokowi. Jokowi terus melejit popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan terpilih menjadi Presiden. Hampir seluruh Capres merupakan Ketua Umum Partai Politik. Namun Jokowi melewati fase karir politik menjadi Ketua Umum Partai Politik sebelum menjadi Capres. Jokowi dengan segudang prestasi yang telah ditorehkan selama menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, membuat Jokowi langsung mendapatkan kepercayaan dari partai yang membesarkannya (PDIP) untuk diusung menjadi Capres.

Kecepatan dan kemudahan menghasilkan pohon dengan cara mencangkok inilah yang diharapkan sama dengan harapan kita kepada Jokowi. Seperti halnya mencangkok pohon dengan menghasilkan buah yang cepat, maka karir politik Jokowi yang bisa dikatakan cepat mencapai tangga orang nomer 1 di Indonesia (jika dibandingkan dengan politikus-politikus senior lainnya) juga diharapkan Jokowi cepat memberikan perubahan yang positif bagi negara ini.

Disisi lain, sebagai petani yang menanam pohon dengan cara mencangkok harus sadar betul jika dikemudian hari buah yang dihasilkan pohon tersebut tidak sebanyak pohon yang ditanam dengan cara tradisional. Terkadang petani juga harus siap jika hasil cangkokan pohon yang ditanam gagal untuk tumbuh sebagaimana mestinya. Namun, sebagai petani yang menanam pohon cangkokan berharap kelak jika pohon ini berbuah, kualitas buah yang dihasilkan sama dengan pohon induk yang dicangkok.

Seperti itulah harapan rakyat Indonesia terhadap Jokowi yang bisa diibaratkan rakyat Indonesia mencangkok Jokowi dari kesuksesan beliau memimpin Kota Surakarta dan Jakarta. Rakyat berharap Jokowi mampu meneruskan prestasinya dengan memimpin Indonesia menjadi Negara yang berdaulat adil dan makmur. Ya, adil dan makmur dua kata sederhana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, namun memiliki makna yang dalam. Adil tentunya bisa diartikan pembangunan yang merata antara Indonesia Bagian Barat, Bagian Timur dan Tengah. Keadilan pembangunan antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Keadilan dihadapan hukum, keadilan memperoleh pekerjaan dan masih banyak lagi harapan keadilan yang mungkin saat ini bagi sebagian rakyat Indonesia belum dirasakan. Kemakmuran bisa diartikan kemerdekaan memenuhi kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan primer, sekunder bahkan kebutuhan tersier.

Disisi lain sebagai rakyat yang tergolong cepat mengambil keputusan memberikan amanah kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia periode 2014-2019 cukup sadar menunggu beberapa tahun kedepan melihat hasil kerja keras Jokowi - Kabinet Kerja pada khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya lima tahun kedepan. 

Layaknya petani yang baru menanam pohon cangkokan beberapa bulan, petani tidak akan gegabah mencabut pohon cangkokan yang ditanamnya karena lama tidak menghasilkan buah. Namun petani terus berusaha menyirami pohon cangkokan tersebut dan tidak lupa memberi pupuk dengan harapan pohon cangkokan yang ditanam segera menghasilkan buah.

Sama halnya dengan Jokowi, rakyat yang bersahaja seharusnya mendukung Presiden terpilih. Meskipun sampe saat ini mungkin sebagian besar rakyat Indonesia belum merasakan perubahan yang berarti. Tidak seharusnya rakyat berpikir untuk melengserkan Jokowi (mencabut pohon cangkok). Namun yang perlu kita lakukan adalah bahu membahu membangun bangsa ini agar cepat memberikan perubahan yang signifikan.

Semoga dengan bersatu padunya Jokowi-Kabinet Kerja dan seluruh rakyat Indonesia untuk membangun bangsa ini bisa cepat memberikan perubahan yang berarti bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Jokowi dan Pohon Cangkok



        Jokowi panggilan akrab Joko Widodo merupakan Presiden Republik Indonesia (RI) periode 2014-2019. Jabatan Presiden RI yang diembannya saat ini tidak serta merta diraihnya begitu saja. Jokowi muda meniti karir politik berawal dari menjadi calon Walikota Surakarta pada tahun 2005. Pada saat itu pria asli kelahiran Surakarta ini berpasangan dengan FX. Hadi Rudyatmo, dan hasil Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) saat itu berpihak kepada pasangan ini. Jokowi-Hadi Rudyatmo dipercaya mengemban amanah rakyat untuk memimpin Kota Surakarta periode 2005-2010.

Keberhasilan memimpin Kota Surakarta periode 2005-2010 membuat rakyat Surakarta kembali mempercayakan Suami dari Ibu Iriana ini untuk memimpin pembangunan Kota Surakarta tahun 2010-2015. Namun demikian, pada periode kedua memimpin Surakarta, ayah dari tiga anak yaitu Gibran, Kahiyang dan Kaesang ini tidak memimpin Solo sampai akhir periode. Pada tahun 2012, Jokowi mendapatkan kepercayaan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk diusung menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaya Purnama atau lebih dikenal dengan sebutan Ahok.

Jokowi-Ahok seakan menjadi jawaban atas kerinduan dan mimpi rakyat Jakarta akan sosok pemimpin yang memiliki jiwa inovasi dan terobosan yang tinggi untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang ada di Ibu Kota Negara ini. Harapan rakyat Jakarta terwujud setelah Jokowi-Ahok berhasil memenangkan PILGUB DKI Jakarta tahun 2012.

Terpilih menjadi Gubernur DKI merupakan modal awal Jokowi menjadi RI 1. Gencarnya media cetak dan online mengumbar setiap perilaku dan kebijakan yang dikeluarkan saat memimpin Jakarta menjadi keuntungan tersendiri bagi Jokowi. Tentu saja, Jokowi semakin dikenal tidak saja dilingkungan Jakarta, namun hampir seluruh pelosok negeri mulai tertarik memperhatikan setiap gerak langkahnya. Selain itu, kejenuhan rakyat Indonesia perihal tokoh-tokoh politik senior sekaligus keinginan rakyat Indonesia memiliki Calon Presiden (Capres) alternatif menjadi nilai tambah lain bagi Jokowi. Faktor-faktor itulah yang membuat pasangan Prabowo-Hatta Rajasa tidak bisa membendung kemenangan Jokowi-Jusuf Kala di Pemilihan Presiden (PILPRES) 2014.

Kesuksesan Jokowi menjadi Presiden RI yang Ke-7 bisa kita ibaratkan seperti menanam pohon dengan cara mencangkok. Seperti kita ketahui bersama bahwa cara menanam pohon agar bisa cepat menghasilkan buah salah satunya adalah dengan cara mencangkok. Dengan mencangkok, kita tidak perlu melewati tahapan menanam pohon mulai dari biji kemudian harus menunggu bertahun-tahun sampai pohon tersebut besar dan menghasilkan buah.

Seperti itulah karir politik Jokowi. Jokowi terus melejit popularitasnya dalam beberapa tahun terakhir sampai dengan terpilih menjadi Presiden. Hampir seluruh Capres merupakan Ketua Umum Partai Politik. Namun Jokowi melewati fase karir politik menjadi Ketua Umum Partai Politik sebelum menjadi Capres. Jokowi dengan segudang prestasi yang telah ditorehkan selama menjabat sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta, membuat Jokowi langsung mendapatkan kepercayaan dari partai yang membesarkannya (PDIP) untuk diusung menjadi Capres.

Kecepatan dan kemudahan menghasilkan pohon dengan cara mencangkok inilah yang diharapkan sama dengan harapan kita kepada Jokowi. Seperti halnya mencangkok pohon dengan menghasilkan buah yang cepat, maka karir politik Jokowi yang bisa dikatakan cepat mencapai tangga orang nomer 1 di Indonesia (jika dibandingkan dengan politikus-politikus senior lainnya) juga diharapkan Jokowi cepat memberikan perubahan yang positif bagi negara ini.

Disisi lain, sebagai petani yang menanam pohon dengan cara mencangkok harus sadar betul jika dikemudian hari buah yang dihasilkan pohon tersebut tidak sebanyak pohon yang ditanam dengan cara tradisional. Terkadang petani juga harus siap jika hasil cangkokan pohon yang ditanam gagal untuk tumbuh sebagaimana mestinya. Namun, sebagai petani yang menanam pohon cangkokan berharap kelak jika pohon ini berbuah, kualitas buah yang dihasilkan sama dengan pohon induk yang dicangkok.

Seperti itulah harapan rakyat Indonesia terhadap Jokowi yang bisa diibaratkan rakyat Indonesia mencangkok Jokowi dari kesuksesan beliau memimpin Kota Surakarta dan Jakarta. Rakyat berharap Jokowi mampu meneruskan prestasinya dengan memimpin Indonesia menjadi Negara yang berdaulat adil dan makmur. Ya, adil dan makmur dua kata sederhana yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, namun memiliki makna yang dalam. Adil tentunya bisa diartikan pembangunan yang merata antara Indonesia Bagian Barat, Bagian Timur dan Tengah. Keadilan pembangunan antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa. Keadilan dihadapan hukum, keadilan memperoleh pekerjaan dan masih banyak lagi harapan keadilan yang mungkin saat ini bagi sebagian rakyat Indonesia belum dirasakan. Kemakmuran bisa diartikan kemerdekaan memenuhi kebutuhan hidup mulai dari kebutuhan primer, sekunder bahkan kebutuhan tersier.

Disisi lain sebagai rakyat yang tergolong cepat mengambil keputusan memberikan amanah kepada Jokowi untuk memimpin Indonesia periode 2014-2019 cukup sadar menunggu beberapa tahun kedepan melihat hasil kerja keras Jokowi - Kabinet Kerja pada khususnya dan seluruh rakyat Indonesia pada umumnya lima tahun kedepan. 

Layaknya petani yang baru menanam pohon cangkokan beberapa bulan, petani tidak akan gegabah mencabut pohon cangkokan yang ditanamnya karena lama tidak menghasilkan buah. Namun petani terus berusaha menyirami pohon cangkokan tersebut dan tidak lupa memberi pupuk dengan harapan pohon cangkokan yang ditanam segera menghasilkan buah.

Sama halnya dengan Jokowi, rakyat yang bersahaja seharusnya mendukung Presiden terpilih. Meskipun sampe saat ini mungkin sebagian besar rakyat Indonesia belum merasakan perubahan yang berarti. Tidak seharusnya rakyat berpikir untuk melengserkan Jokowi (mencabut pohon cangkok). Namun yang perlu kita lakukan adalah bahu membahu membangun bangsa ini agar cepat memberikan perubahan yang signifikan.

Semoga dengan bersatu padunya Jokowi-Kabinet Kerja dan seluruh rakyat Indonesia untuk membangun bangsa ini bisa cepat memberikan perubahan yang berarti bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

No comments:

Post a Comment