Thursday, February 7, 2019

Di Bangka, Salam SP2020 Dipertanyakan Bawaslu

Foto : Para pejabat eselon satu BPS RI dan Tamu Undangan


Rabu, 6 Januari Februari 2019 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangka secara tertulis menyampaikan surat pemanggilan terhadap Kepala BPS Kabupaten Bangka terkait dengan dugaan melakukan simbol dua jari yang tentu saja mengarah kepada kegiatan kampanye paslon nomor urut 2 Prabowo dan Sandi. Dugaan ini muncul setelah peragaan salam SP2020 seperti tertera pada gambar diatas dimuat oleh media online lokal yaitu forumkeadilanbabel.com.


Lalu, apakah benar Kepala BPS Kabupaten Bangka dan jajaranya telah melakukan pelanggaran terkait Pilpres yang akan diselenggarankan pada 17 April 2019? tentu saja jawabannya adalah tidak. Salam SP2020 seperti yang diperagakan oleh para Pejabat Eselon satu BPS RI dan para tamu undangan diatas jelas berbeda. Sebagai perbandingan, berikut adalah gambar Prabowo dan Sandi pada saat melakukan salam 2 jari,


Dari gambar 1 dan gambar 2 jelas terlihat perbedaannya, jika salam SP2020 para pelakunya harus menggunakan kedua tanggannya dan harus dipertemukan antara jari telunjuk dengan ibu jari, maka untuk salam dua jari untuk pasangan capres nomer 2 cukup dengan menggunakan satu telapak tangan saja. Jika anda ingin lebih banyak menemui foto-foto terkait salam SP2020 agar lebih jelas, anda bisa melihat fanpage resmi BPS di Facebook, Instagram maupun twitter (jangan lupa di follow ya).

Jika masih ada yang ngotot bahwa salam SP2020 dan Salam 2 jari prabowo sandi itu sama, maka saya ingin mengajak kita semua untuk melihat perumpaan seperti logo mobil mewah Audi dan Mercedes benz. Jika audi memiliki logo 4 lingkaran yang terkait sejajar, maka Mercedes benz  hanya satu lingkaran dan didalamnya ada seperti bintang tiga arah. Apakah bisa kita menuduh kedua logo ini sama? tentu saja jawabannya pasti tidak. Sama halnya dengan kedua salam tersebut, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk SP2020 harus menggunakan 2 tangan sedangkan salam dua jari Prabowo Sandi cukup dengan satu tangan.

Dengan demikian BPS sebagai lembaga non kementerian yang dijamin independensinya menurut saya tidak perlu takut untuk tetap mengkampanyekan salam SP 2020 agar lebih dikenal oleh masyarakat luas demi suksesnya kegiatan ini. SP 2020 sendiri akan dilaksanakan pada tahun 2020. Akhirnya sebagai penutup, ada sebuah nasehat dari Prof Rhenald Kasali yaitu dalam sebuah manajemen perubahan, harus ada orang-orang yang berani berpikir berbeda dan cenderungnya nekat demi kemajuan dan kesuksesan yang diraih. Berdasarkan wejangan Prof Rhenald Kasali, maka sangat diharapkan bahwa kondisi yang dialami BPS Kabupaten Bangka bisa dicermati sebagai keuntungan tersendiri bagi sosialisasi SP2020. Jika berita pemanggilan Bawaslu terhadap Kepala BPS Kabupaten semakin viral, maka sudah sepantasnya para agen promosi BPS untuk sosialisasi SP2020 memanfaatkan momen ini menjadi sebuah peluang. Namun apabila kedepannya Salam SP2020 di stop sementara sampai dengan berakhirnya pilpres dengan alasan kehati-hatian, bisa jadi ini langkah yang baik juga.

Terlepas dari itu semua, penulis sangat yakin bahwa aparatur sipil negara wabil khusus yang bekerja di BPS selalu independen dan tidak pernah terjun ke politik praktis. Salam.

No comments:

Post a Comment

Di Bangka, Salam SP2020 Dipertanyakan Bawaslu

Foto : Para pejabat eselon satu BPS RI dan Tamu Undangan


Rabu, 6 Januari Februari 2019 Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangka secara tertulis menyampaikan surat pemanggilan terhadap Kepala BPS Kabupaten Bangka terkait dengan dugaan melakukan simbol dua jari yang tentu saja mengarah kepada kegiatan kampanye paslon nomor urut 2 Prabowo dan Sandi. Dugaan ini muncul setelah peragaan salam SP2020 seperti tertera pada gambar diatas dimuat oleh media online lokal yaitu forumkeadilanbabel.com.


Lalu, apakah benar Kepala BPS Kabupaten Bangka dan jajaranya telah melakukan pelanggaran terkait Pilpres yang akan diselenggarankan pada 17 April 2019? tentu saja jawabannya adalah tidak. Salam SP2020 seperti yang diperagakan oleh para Pejabat Eselon satu BPS RI dan para tamu undangan diatas jelas berbeda. Sebagai perbandingan, berikut adalah gambar Prabowo dan Sandi pada saat melakukan salam 2 jari,


Dari gambar 1 dan gambar 2 jelas terlihat perbedaannya, jika salam SP2020 para pelakunya harus menggunakan kedua tanggannya dan harus dipertemukan antara jari telunjuk dengan ibu jari, maka untuk salam dua jari untuk pasangan capres nomer 2 cukup dengan menggunakan satu telapak tangan saja. Jika anda ingin lebih banyak menemui foto-foto terkait salam SP2020 agar lebih jelas, anda bisa melihat fanpage resmi BPS di Facebook, Instagram maupun twitter (jangan lupa di follow ya).

Jika masih ada yang ngotot bahwa salam SP2020 dan Salam 2 jari prabowo sandi itu sama, maka saya ingin mengajak kita semua untuk melihat perumpaan seperti logo mobil mewah Audi dan Mercedes benz. Jika audi memiliki logo 4 lingkaran yang terkait sejajar, maka Mercedes benz  hanya satu lingkaran dan didalamnya ada seperti bintang tiga arah. Apakah bisa kita menuduh kedua logo ini sama? tentu saja jawabannya pasti tidak. Sama halnya dengan kedua salam tersebut, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa untuk SP2020 harus menggunakan 2 tangan sedangkan salam dua jari Prabowo Sandi cukup dengan satu tangan.

Dengan demikian BPS sebagai lembaga non kementerian yang dijamin independensinya menurut saya tidak perlu takut untuk tetap mengkampanyekan salam SP 2020 agar lebih dikenal oleh masyarakat luas demi suksesnya kegiatan ini. SP 2020 sendiri akan dilaksanakan pada tahun 2020. Akhirnya sebagai penutup, ada sebuah nasehat dari Prof Rhenald Kasali yaitu dalam sebuah manajemen perubahan, harus ada orang-orang yang berani berpikir berbeda dan cenderungnya nekat demi kemajuan dan kesuksesan yang diraih. Berdasarkan wejangan Prof Rhenald Kasali, maka sangat diharapkan bahwa kondisi yang dialami BPS Kabupaten Bangka bisa dicermati sebagai keuntungan tersendiri bagi sosialisasi SP2020. Jika berita pemanggilan Bawaslu terhadap Kepala BPS Kabupaten semakin viral, maka sudah sepantasnya para agen promosi BPS untuk sosialisasi SP2020 memanfaatkan momen ini menjadi sebuah peluang. Namun apabila kedepannya Salam SP2020 di stop sementara sampai dengan berakhirnya pilpres dengan alasan kehati-hatian, bisa jadi ini langkah yang baik juga.

Terlepas dari itu semua, penulis sangat yakin bahwa aparatur sipil negara wabil khusus yang bekerja di BPS selalu independen dan tidak pernah terjun ke politik praktis. Salam.

No comments:

Post a Comment