Tuesday, February 12, 2019

James Harden dan Russell Westbrook NBA Musim 2018/2019


Sumber Gambar: ESPN


Siapa yang tidak kenal dengan James Harden dan Russel Westbrook, dua pemain mega bintang NBA ini merupakan punggawa timnas basket negeri Paman SAM. James Harden sendiri baru merengkuh gelar pemain terbaik NBA musim kompetisi 2017/2018. Meskipun keduanya merupakan pemain berkaliber mega bintang, namun sepanjang karir mereka belum pernah merengkuh gelar jawara NBA.


Pretasi tertinggi keduanya hanya mengantarkan timnya mencapai partai puncak yaitu final NBA. Russel Westbrook tercatat bersama OKC Thunder pernah merasakan partai puncak NBA pada musim kompetisi NBA 2011/2012, namun kala itu OKC Thunder harus mengakui keunggulan Miami Heat dengan skor 4-1. Sedangkan James harden pernah mengalami partai puncak NBA ketika masih bermain di OKC Thunder bersama Russel Westbrook. Kala itu, James Harden sebagai junior dari Westbrook hanya bermain sebagai Sixth Man Player alias pemain cadangan.

Sejak musim kompetisi 2012/2013, James Harden berpindah tim menjadi punggawa Houston Rockets. Menjadi berkah tersendiri bagi tim Houston Rockets dan James harden, karena kerjasama keduanya rupanya berimbas pada meningkatnya kedua performa. Houston Rockets sejak kedatangan James Harden selalu finis 4 besar dimusim reguler NBA, sedangkan nama James Harden terus bersinar dan terakhir musim 2017/2018 Harden merengkuh gelar MVP musim reguler, gelar yang pernah direngkuh westbrook dimusim 2016/2017.

Terlepas dari perjalanan karir masing-masing, ada hal yang menarik dari keduanya yang layak diperhatikan pada NBA Musim 2018/2019 yaitu performa individu masing-masing dengan performa tim yang dibelanya.


Gambar diatas merupakan gambaran statistik individu Russel Westbrook musim kompetisi 2017/2018 dan 2018/209. Terlihat bahawa pada musim lalu, Westbrook rata-rata mencetak point 36,4 per game, catatan tersebut turun menjadi 35,5 point pergame. Meskipun catatan mencetak point turun, westbrook memperbaiki catatan mencetak assist pergame yang musim lalu hanya 10,2 point pergame menjadi 11,2 point pergame. Baiklah, selanjutnya kita akan lihat catatan statistik james harden.

Dari gambar diatas terlihat bahwa catatan statistik James harden rupanya meningkat jika dilihat dari mencetak point. Jika musim lalu Harden membukukan 35,4 point/game, maka musim ini Harden tercatat mencetak 37,4 point/game. Namun uniknya Harden mendfisitkan statistik assist pergamenya dari 8,8 pergame menjadi 7,8 point pergame.

Statistik keduanya rupanya sedikit bertolak belakang, dan lebih unik lagi performa keduanya berhubungan dengan prestasi tim yang dibelanya. Jika musim lalu Harden mampu menempatkan Hosuton Rocket di Puncak klasemen wilayah barat dengan rekor 65 menang dan 17 kalah, maka musim ini Houston Rockets untuk sementara diposisi ke lima dengan rekor 33 menang dan 23 kalah. Sedangkan OKC Thunder pada musim lalu diposisi 4 dengan rekor 48 menang dan 34 kalah, musim ini Thunder diposisi 3 dengan 37 menang dan 19 kalah.

Hal ini menjadi menarik, mengingat keduanya merupakan pemain terbaik di timnya. Ketika pemain ini mementingkan statistik individunya, malahan prestasi timnya melorot. Kondisi ini mengingatkan kita bahwa olahraga Bola Basket adalah permainan tim. Sehebat apapun anda bermain, ketika anda meninggalkan teman seperjuangan maka prestasi tim akan melorot. Hal ini ditunjukan dengan statistik assist pergame, ketika pemain bintang masing-masing tim lebih banyak memberikan assist kepada rekan seperjuangan, maka performa timnya akan meningkat.

Dari pelajaran penampilan James Harden dan Russel Westbrook di kompetisi NBA, bisa kita ambil hikmanya bahwa kerjasama dengan sesama akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar ketimbang menonjolkan prestasi individu.

No comments:

Post a Comment

James Harden dan Russell Westbrook NBA Musim 2018/2019


Sumber Gambar: ESPN


Siapa yang tidak kenal dengan James Harden dan Russel Westbrook, dua pemain mega bintang NBA ini merupakan punggawa timnas basket negeri Paman SAM. James Harden sendiri baru merengkuh gelar pemain terbaik NBA musim kompetisi 2017/2018. Meskipun keduanya merupakan pemain berkaliber mega bintang, namun sepanjang karir mereka belum pernah merengkuh gelar jawara NBA.


Pretasi tertinggi keduanya hanya mengantarkan timnya mencapai partai puncak yaitu final NBA. Russel Westbrook tercatat bersama OKC Thunder pernah merasakan partai puncak NBA pada musim kompetisi NBA 2011/2012, namun kala itu OKC Thunder harus mengakui keunggulan Miami Heat dengan skor 4-1. Sedangkan James harden pernah mengalami partai puncak NBA ketika masih bermain di OKC Thunder bersama Russel Westbrook. Kala itu, James Harden sebagai junior dari Westbrook hanya bermain sebagai Sixth Man Player alias pemain cadangan.

Sejak musim kompetisi 2012/2013, James Harden berpindah tim menjadi punggawa Houston Rockets. Menjadi berkah tersendiri bagi tim Houston Rockets dan James harden, karena kerjasama keduanya rupanya berimbas pada meningkatnya kedua performa. Houston Rockets sejak kedatangan James Harden selalu finis 4 besar dimusim reguler NBA, sedangkan nama James Harden terus bersinar dan terakhir musim 2017/2018 Harden merengkuh gelar MVP musim reguler, gelar yang pernah direngkuh westbrook dimusim 2016/2017.

Terlepas dari perjalanan karir masing-masing, ada hal yang menarik dari keduanya yang layak diperhatikan pada NBA Musim 2018/2019 yaitu performa individu masing-masing dengan performa tim yang dibelanya.


Gambar diatas merupakan gambaran statistik individu Russel Westbrook musim kompetisi 2017/2018 dan 2018/209. Terlihat bahawa pada musim lalu, Westbrook rata-rata mencetak point 36,4 per game, catatan tersebut turun menjadi 35,5 point pergame. Meskipun catatan mencetak point turun, westbrook memperbaiki catatan mencetak assist pergame yang musim lalu hanya 10,2 point pergame menjadi 11,2 point pergame. Baiklah, selanjutnya kita akan lihat catatan statistik james harden.

Dari gambar diatas terlihat bahwa catatan statistik James harden rupanya meningkat jika dilihat dari mencetak point. Jika musim lalu Harden membukukan 35,4 point/game, maka musim ini Harden tercatat mencetak 37,4 point/game. Namun uniknya Harden mendfisitkan statistik assist pergamenya dari 8,8 pergame menjadi 7,8 point pergame.

Statistik keduanya rupanya sedikit bertolak belakang, dan lebih unik lagi performa keduanya berhubungan dengan prestasi tim yang dibelanya. Jika musim lalu Harden mampu menempatkan Hosuton Rocket di Puncak klasemen wilayah barat dengan rekor 65 menang dan 17 kalah, maka musim ini Houston Rockets untuk sementara diposisi ke lima dengan rekor 33 menang dan 23 kalah. Sedangkan OKC Thunder pada musim lalu diposisi 4 dengan rekor 48 menang dan 34 kalah, musim ini Thunder diposisi 3 dengan 37 menang dan 19 kalah.

Hal ini menjadi menarik, mengingat keduanya merupakan pemain terbaik di timnya. Ketika pemain ini mementingkan statistik individunya, malahan prestasi timnya melorot. Kondisi ini mengingatkan kita bahwa olahraga Bola Basket adalah permainan tim. Sehebat apapun anda bermain, ketika anda meninggalkan teman seperjuangan maka prestasi tim akan melorot. Hal ini ditunjukan dengan statistik assist pergame, ketika pemain bintang masing-masing tim lebih banyak memberikan assist kepada rekan seperjuangan, maka performa timnya akan meningkat.

Dari pelajaran penampilan James Harden dan Russel Westbrook di kompetisi NBA, bisa kita ambil hikmanya bahwa kerjasama dengan sesama akan menghasilkan sesuatu yang lebih besar ketimbang menonjolkan prestasi individu.

No comments:

Post a Comment