Friday, April 24, 2020

IHSG atau Harga Saham Open Gap, Jaminan Rebound


Virus corona telah meluluh lantahkan pasar saham Indonesia, bahkan dunia. Penurunan paling tajam yang IHSG terjadi pada pertengahan Bulan Maret 2020. Para trader dan scalping tidak diberikan kesempatan untuk menyelamatkan aset-asetnya untuk cutloss. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa mulai tanggal 9 Maret 2020 sampai dengan 23 Maret 2020 IHSG konsisten menurun.

Akibat penurunan IHSG yang tidak terkontrol membuat Bursa Efek Indonesia mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan yang dikeluarkan antara lain adalah menurunkan batas bawah penurunan harga saham yang tadinya 35 persen menjadi 10 persen. Namun saat ini BEI menetapkan batas bawah penurunan harga saham maksimal hanya 7 persen setiap harinya. Selain itu BEI juga akan menutup pasar selama 30 menit jika IHSG turun mencapai 7 persen.

Kebijakan yang dikeluarkan BEI rupanya memberikan hasil yang signifikan. IHSG sejak awal Bulan April sampai dengan akhir Bulan April bergerak cenderung sideway disekitar 4.500. Kondisi ini membuat para trader saham lebih memilih untuk wait and see ketimbang spekulasi untuk berdagang.

Krisis Covid 19 semakin hari belum menunjukan tanda-tanda membaik, bahkan jumlah korban terus meningkat. Terhitung tanggal 24 April 2020, jumlah korban terinfeksi virus ini sudah mencapai 2,8 juta jiwa. Kondisi ini membuat negara-negara terus mengupayakan pembatasan sosial. Kebijakan terbaru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia adalah menon aktifkan kegiatan penerbangan dari 24 April-1 Juni 2020. Hal ini tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Layak ditunggu rillis pertumbuhan ekonomi Indonesia kaurtal 1 pada Bulan Mei nanti.

Para youtuber banyak yang membahas tentang open gap baik di IHSG maupun harga saham. Para analis saham berpendapat bahwa open gap merupakan jaminan harga saham akan kembali rebound minimal sampai dengan posisi open gap. Seperti yang ada digambar bahwa IHSG open gap di posisi 5.500, maka entah waktunya kapan maka IHSG bakalan kembali keposisi 5.500. Bahkan jika virus Covid 19 bisa diatasi, IHSG pasti bakalan naik diatas 6.000.

Lalu apa yang dimaksud open gap? jika kita membaca buku tentang saham maupun googling tentang open gap pasti belum ada yang membahasnya. Karena open gap sebetulnya hanya sebuah logika para analis saham dimana jika ada harga saham yang turun dan ada open gap, maka banyak ratusan investor ketinggalan kereta alias nyangkut. Banyaknya investor yang nyangkut, kemungkinan salah satunya memiliki lot saham yang banyak. Investor ini tidak akan tinggal diam dengan portofolio dia yang merah parah.

Kondisi inilah yang akan mendorong para investor nyangkut ini untuk mendongkrak harga saham ke level open gap (padahal kondisi perekonomian belum membaik, tapi dengan dana yang besar mereka bisa mendongkrak harga saham). setidaknya, mereka akan mendongkrak harga saham sampai dia untung meskipun tidak besar. Selanjutnya jika para investor nyangkut sudah berhasil melepas sahamnya dengan status tidak rugi maka harga saham akan turun kembali mengkuti kondisi aslinya.

Dengan kondisi ini sebetulnya para investor pemula tidak ragu membeli saham pada posisi IHSG saat ini yang masih cenderung rendah. Karena bisa saja beberapa minggu kedepan IHSG akan didongkrak sampe level 5.500-5.700. Setelah itu harap waspada, karena perekonomian Indonesia sedang diujung tanduk.

No comments:

Post a Comment

IHSG atau Harga Saham Open Gap, Jaminan Rebound


Virus corona telah meluluh lantahkan pasar saham Indonesia, bahkan dunia. Penurunan paling tajam yang IHSG terjadi pada pertengahan Bulan Maret 2020. Para trader dan scalping tidak diberikan kesempatan untuk menyelamatkan aset-asetnya untuk cutloss. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa mulai tanggal 9 Maret 2020 sampai dengan 23 Maret 2020 IHSG konsisten menurun.

Akibat penurunan IHSG yang tidak terkontrol membuat Bursa Efek Indonesia mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru. Kebijakan yang dikeluarkan antara lain adalah menurunkan batas bawah penurunan harga saham yang tadinya 35 persen menjadi 10 persen. Namun saat ini BEI menetapkan batas bawah penurunan harga saham maksimal hanya 7 persen setiap harinya. Selain itu BEI juga akan menutup pasar selama 30 menit jika IHSG turun mencapai 7 persen.

Kebijakan yang dikeluarkan BEI rupanya memberikan hasil yang signifikan. IHSG sejak awal Bulan April sampai dengan akhir Bulan April bergerak cenderung sideway disekitar 4.500. Kondisi ini membuat para trader saham lebih memilih untuk wait and see ketimbang spekulasi untuk berdagang.

Krisis Covid 19 semakin hari belum menunjukan tanda-tanda membaik, bahkan jumlah korban terus meningkat. Terhitung tanggal 24 April 2020, jumlah korban terinfeksi virus ini sudah mencapai 2,8 juta jiwa. Kondisi ini membuat negara-negara terus mengupayakan pembatasan sosial. Kebijakan terbaru yang dikeluarkan pemerintah Indonesia adalah menon aktifkan kegiatan penerbangan dari 24 April-1 Juni 2020. Hal ini tentu akan berdampak pada perekonomian Indonesia. Layak ditunggu rillis pertumbuhan ekonomi Indonesia kaurtal 1 pada Bulan Mei nanti.

Para youtuber banyak yang membahas tentang open gap baik di IHSG maupun harga saham. Para analis saham berpendapat bahwa open gap merupakan jaminan harga saham akan kembali rebound minimal sampai dengan posisi open gap. Seperti yang ada digambar bahwa IHSG open gap di posisi 5.500, maka entah waktunya kapan maka IHSG bakalan kembali keposisi 5.500. Bahkan jika virus Covid 19 bisa diatasi, IHSG pasti bakalan naik diatas 6.000.

Lalu apa yang dimaksud open gap? jika kita membaca buku tentang saham maupun googling tentang open gap pasti belum ada yang membahasnya. Karena open gap sebetulnya hanya sebuah logika para analis saham dimana jika ada harga saham yang turun dan ada open gap, maka banyak ratusan investor ketinggalan kereta alias nyangkut. Banyaknya investor yang nyangkut, kemungkinan salah satunya memiliki lot saham yang banyak. Investor ini tidak akan tinggal diam dengan portofolio dia yang merah parah.

Kondisi inilah yang akan mendorong para investor nyangkut ini untuk mendongkrak harga saham ke level open gap (padahal kondisi perekonomian belum membaik, tapi dengan dana yang besar mereka bisa mendongkrak harga saham). setidaknya, mereka akan mendongkrak harga saham sampai dia untung meskipun tidak besar. Selanjutnya jika para investor nyangkut sudah berhasil melepas sahamnya dengan status tidak rugi maka harga saham akan turun kembali mengkuti kondisi aslinya.

Dengan kondisi ini sebetulnya para investor pemula tidak ragu membeli saham pada posisi IHSG saat ini yang masih cenderung rendah. Karena bisa saja beberapa minggu kedepan IHSG akan didongkrak sampe level 5.500-5.700. Setelah itu harap waspada, karena perekonomian Indonesia sedang diujung tanduk.

No comments:

Post a Comment