Siapa yang tidak kenal dengan film sinetron Keluarga Cemara. Sinetron yang tayang pada akhir tahun 90an ini mampu menyita perhatian besar masyarakat Indonesia. Adegan-adegan yang dikemas sederhana ditambah dengan kepolosan dari akting dua anak abah yaitu cemara dan agil membuat sinetron ini selalu ditunggu-tunggu tayangannya.
Sinetron ini bercerita tentang keluarga yang awalnya berkecukupan tiba-tiba abah/sang ayah jatuh bangkrut akibat ditipu rekan bisnisnya. Gagal dalam berbisnis, alih-alih kembali membangun bisnisnya di Jakarta, abah lebih memilih mengangkut keluarga kecilnya tersebut pulang kampung ditempat orang tuanya dulu.
Pada awalnya abah beserta istrinya tidak memberitahukan kepada anak-anaknya bahwa bisnis sang ayah sudah bangkrut, abah lebih berdalih bahwa untuk sementara kita berlibur dirumah kakek dulu. Disaat dan waktu yang tepat, abah dan emak mulai menceritakan kondisi keuangan keluarga kepada anak-anaknya.
Pada akhirnya, keluarga kecil ini menjalani kehidupan dengan sederhana. Abah menghabiskan waktunya bekerja sebagai pengayuh becak. Sedangkan sang istri yaitu emak dengan setia mendampingi hidup sang suami yang sedang dalam keadaan kesusahan.
Sinetron ini mengajarkan kepada kita semua bahwa menanamkan jiwa kesederhanaan kepada anak-anak adalah hal yang baik. Selain itu, sinetron ini juga menunjukan bahwa istri yang baik adalah yang selalu disamping suaminya disaat suami sedang sukses maupun sedang kesusahan.
Belakangan, sinetron ini direproduksi ulang dan menjelma menjadi film berskala layar lebar. Ringgo didapuk berperan sebagai abah dan nirina zubir berperan sebagai emak. Film ini kabarnya akan dirilis awal tahun 2019 ini.
Dengan tayangnya film Keluarga Cemara dan bisa jadi inti dari cerita film ini tidak jauh dari sinetron Keluarga Cemara semoga dapat menekan angka perceraian yang semakin hari semakin tinggi. Berdasarkan situs hukumonline.com angka perceraian tahun 2015 adalah 394.246, tahun 2016 adalah 403.070 dan tahun 2017 adalah 415.848. Yang menarik adalah data perkara cerai yang dihimpun, terlihat bahwa sekitar 70 persen perceraian adalah karena gugatan cerai dari sang istri.
Sedangkan menurut abdul manaf, kebanyakan perceraian disebabkan karena faktor ekonomi. Selain itu menurut Hermansyah, perceraian akibat gugat cerai juga disebabkan karena sang suami kurang bertanggung jawab. Dari dua alasan gugat cerai yang disampaikan para ahli tersebut bisa kita simpulkan bahwa perempuan Indonesia saat ini kurang bersedia mendampingi suami dalam keadaan kesusahan terutama dalam hal keuangan. Tidak seperti yang digambarkan emak di Keluarga Cemara.
Semoga dengan tayangnya film keluarga cemara benar-benar dapat bermanfaat menekan angka gugat cerai dengan alasan ekonomi.
MENJADI KAYA HANYA DALAM WAKTU SEHARI?? AYO GABUNG BERSAMA KAMI, JACKPOT RATUSAN JUTA SETIAP HARINYA HANYA DENGAN MODAL 10RB!! DENGAN 10RB ANDA DAPAT MENIKMATI BERBAGAI JENIS PERMAINAN DENGAN NILAI JACKPOT YANG MENGGIURKAN ANDA.
ReplyDelete8 PERMAINAN DALAM 1 USER ID :
*ADU Q
*BANDAR POKER
*BANDAR Q
*CAPSA SUSUN
*DOMINO 99
*POKER ONLINE
*SAKONG
*BANDAR 66 (NEW)
HUBUNGI KAMI :
WA: 0812.2222.996
BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
Wechat: pokervitaofficial
Line: vitapoker
Makasih gan artikelnya bermanfaat banget. Ane juga punya rekomendasi film keluarga
ReplyDeletesiap gan
Delete