Saturday, July 13, 2019

Menebak Arah Pembangunan Jokowi Di Periode Dua


Sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, Jokowi sangat getol menggenjot pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan tol menjadi proyek andalan yang digenjot dibeberapa daerah dan tersebar diseluruh Indonesia. Sedangkan untuk Provinsi Papua, pemerintah sangat fokus untuk menyelesaikan jalan trans papua yang sudah mulai dirintis era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menyambut penetapan pemenang kontestasi pemilihan presiden yang dimenangkan kembali oleh Jokowi dan KH Ma’Ruf  Amin oleh KPU, layak dinanti program-program apa saja yang akan dijalankan Presiden Jokowi dengan pasangan barunya. Apakah pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan seglamor pada periode kedua? Sidang Kabinet Paripurna pada penghujung tahun 2018 bisa  menjadi informasi awal kemana fokus pembangunan yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua.

Pada sidang kabinet paripurna akhir tahun 2018, Presiden Jokowi memberikan pesan kepada jajarannya bahwa fokus pembangunan Indonesia akan sedikit bergeser kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Bahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani langsung memiliki wacana mengimpor tenaga pengajar dari luar negeri, agar program pembangunan manusia di Indonesia bisa lebih cepat. Meskipun wacana tersebut sempat memicu polemi didalam negeri. Program pembangunan manusia juga sejalan dengan pemilihan wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di periode kedua nanti yaitu KH. Ma’Ruf Amin. Tentunya banyak pertimbangan yang membuat Ma’ruf Amin terpilih menjadi cawapres pada saat itu.
Tidak banyak yang mengetahui latar belakang lengkap dari Ma’ruf Amin. Kebanyakan mengenal Ma’ruf Amin adalah seorang Ketua MUI saja. Padahal, Ma’ruf Amin memiliki segudang pengalaman yang sangat layak untuk mendampingi Jokowi lima tahun mendatang. Salah satu pengalaman yang dimiliki Ma’ruf Amin adalah beliau mengawali karir sebagai seorang tenaga pengajar. Ma’ruf pernah merasakan posisi sebagai guru dan dosen. Untuk pengalaman organisasi, jangan ditanya lagi pengalaman beliau memimpin organisasi. Segudang pengalaman yang dimiliki Ma’ruf Amin membuat Presiden Jokowi akan lebih mudah mengatur fokus pembangunan SDM kedepannya. Tentunya pembangunan SDM yang diharapkan sesuai dengan nawa cita yang sudah digaungkan sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi. Adanya Ma’ruf Amin dibarisan revolusi mental akan menjadi garansi bagi umat islam bahwa revolusi mental yang digaungkan pemerintah tidak akan bertentangan dengan Islam. Penunjukan Ma’ruf Amin bisa dibilang berkaca dari pemilihan Jusuf Kala sebagai Wapres pada periode 2014-2019. Dimana Jusuf kala merupakan ahlinya dalam bidang kontruksi yang sesuai dengan fokus pembangunan pada periode tersebut.
Pekerjaan rumah pembangunan manusia di Indonesia tidak berbeda dengan permasalahan pertumbuhan ekonomi. Menurut data Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia  (IPM) Indonesia pada Tahun 2018 adalah 71,39. Angka IPM Indonesia tersebut masuk kedalam kategori tinggi. Sejak tahun 2016, posisi IPM Indonesia mengalami pergeseran kategori yaitu dari kategori sedang menjadi kategori tinggi. Indikator ini sebetulnya menunjukan bahwa secara umum kualitas manusia Indonesia sudah masuk kategori tinggi. Namun sayangnya, pembangunan manusia di Indonesia belum merata. Masih ada sekitar 12 Provinsi yang memiliki angka IPM kategori sedang. Provinsi-provinsi yang masuk kategori sedang antara lain Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, NTT, NTB, Sumsel dan Lampung. Provinsi DKI Jakarta menjadi satu-satunya daerah yang memiliki angka IPM kategori sangat tinggi yaitu 80,47.
Berdasarkan angka IPM terlihat bahwa pembangunan manusia di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah belum sebaik diwilayah barat Indonesia. Meskipun beberapa tahun terakhir terlihat adanya perbaikan yang cukup signifikan dengan terus meningkatnya angka IPM di Provinsi-provinsi wilayah timur Indonesia. Bahkan Provinsi Papua berhasil masuk ketagori IPM sedang, dimana sebelumnya masuk kategori rendah.
Pergeseran fokus pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi dari infrastruktur menjadi pembangunan manusia tidak lepas dari fenomena Bonus Demografi yang akan segera dihadapi Indonesia. Beberapa ahli kependudukan menyebutkan bahwa penggunaan istilah windows of opportunity lebih cocok digunakan ketimbang sebutan Bonus Demografi. Hal ini dikarenakan kondisi dimana penduduk usia produktif memiliki persentase yang cukup besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya harus dimanfaatkan dan dipersiapkan. Jika tidak bisa dimanfaatkan dan dipersiapkan, maka bisa berubah menjadi windows of disaster, dimana ancaman ledakan pengangguran harus dihadapi. Bonus Demografi tidak otomatis bisa dinikmati, namun harus diusahakan dan dipersiapkan dengan baik.
Era Bonus Demografi hanya akan berlangsung sekitar 10-15 tahun. Jika Indonesia bisa mempersiapkan dengan baik, maka Indonesia bisa berkembang menjadi negara yang besar. Seperti halnya Korea Selatan yang sukses menghadapi Bonus sehingga bisa menjadi negara maju pada saat ini. Pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia semoga bisa menjadi modal Indonesia dalam menghadapi bonusi demografi. Mengingat ancaman cukup serius bakalan dihadapi bagi negara-negara yang baru saja melewati masa bonus demografi yaitu era penuaan. Era penuaan terjadi dihampir seluruh negara maju. Banyaknya penduduk lansia merupakan cerminan dari peningkatan harapan hidup penduduk suatu wilayah. 
Permasalah untuk menghadapi era penuaan mungkin bukan menjadi fokus dari pemerintahn Jokowi, karena era ini diprediksi akan berlansung tahun 2050. Saat ini, yang terpenting adalah Pemerintah dan segenap warga negara Indonesia bahu membahu untuk mempersiapkan diri menghadapi Bonus Demografi yang sudah ada didepan mata. Bagi anak-anak muda, jangan lupa untuk mencari ilmu. Pemerintah melalui beberapa program banyak sekali menyediakan beasiswa seperti Bidikmisi dan LPDP. Bahkan bisa jadi kedepannya akan banyak sekali program beasiswa dan pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan anak muda berwirausaha. Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menyukseskan program-program peningkatan kualitas SDM demi menatap Indonesia yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment

Menebak Arah Pembangunan Jokowi Di Periode Dua


Sejak menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, Jokowi sangat getol menggenjot pembangunan infrastruktur. Pembangunan jalan tol menjadi proyek andalan yang digenjot dibeberapa daerah dan tersebar diseluruh Indonesia. Sedangkan untuk Provinsi Papua, pemerintah sangat fokus untuk menyelesaikan jalan trans papua yang sudah mulai dirintis era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Menyambut penetapan pemenang kontestasi pemilihan presiden yang dimenangkan kembali oleh Jokowi dan KH Ma’Ruf  Amin oleh KPU, layak dinanti program-program apa saja yang akan dijalankan Presiden Jokowi dengan pasangan barunya. Apakah pembangunan infrastruktur akan tetap berjalan seglamor pada periode kedua? Sidang Kabinet Paripurna pada penghujung tahun 2018 bisa  menjadi informasi awal kemana fokus pembangunan yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi di periode kedua.

Pada sidang kabinet paripurna akhir tahun 2018, Presiden Jokowi memberikan pesan kepada jajarannya bahwa fokus pembangunan Indonesia akan sedikit bergeser kepada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Bahkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani langsung memiliki wacana mengimpor tenaga pengajar dari luar negeri, agar program pembangunan manusia di Indonesia bisa lebih cepat. Meskipun wacana tersebut sempat memicu polemi didalam negeri. Program pembangunan manusia juga sejalan dengan pemilihan wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di periode kedua nanti yaitu KH. Ma’Ruf Amin. Tentunya banyak pertimbangan yang membuat Ma’ruf Amin terpilih menjadi cawapres pada saat itu.
Tidak banyak yang mengetahui latar belakang lengkap dari Ma’ruf Amin. Kebanyakan mengenal Ma’ruf Amin adalah seorang Ketua MUI saja. Padahal, Ma’ruf Amin memiliki segudang pengalaman yang sangat layak untuk mendampingi Jokowi lima tahun mendatang. Salah satu pengalaman yang dimiliki Ma’ruf Amin adalah beliau mengawali karir sebagai seorang tenaga pengajar. Ma’ruf pernah merasakan posisi sebagai guru dan dosen. Untuk pengalaman organisasi, jangan ditanya lagi pengalaman beliau memimpin organisasi. Segudang pengalaman yang dimiliki Ma’ruf Amin membuat Presiden Jokowi akan lebih mudah mengatur fokus pembangunan SDM kedepannya. Tentunya pembangunan SDM yang diharapkan sesuai dengan nawa cita yang sudah digaungkan sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi. Adanya Ma’ruf Amin dibarisan revolusi mental akan menjadi garansi bagi umat islam bahwa revolusi mental yang digaungkan pemerintah tidak akan bertentangan dengan Islam. Penunjukan Ma’ruf Amin bisa dibilang berkaca dari pemilihan Jusuf Kala sebagai Wapres pada periode 2014-2019. Dimana Jusuf kala merupakan ahlinya dalam bidang kontruksi yang sesuai dengan fokus pembangunan pada periode tersebut.
Pekerjaan rumah pembangunan manusia di Indonesia tidak berbeda dengan permasalahan pertumbuhan ekonomi. Menurut data Badan Pusat Statistik, Indeks Pembangunan Manusia  (IPM) Indonesia pada Tahun 2018 adalah 71,39. Angka IPM Indonesia tersebut masuk kedalam kategori tinggi. Sejak tahun 2016, posisi IPM Indonesia mengalami pergeseran kategori yaitu dari kategori sedang menjadi kategori tinggi. Indikator ini sebetulnya menunjukan bahwa secara umum kualitas manusia Indonesia sudah masuk kategori tinggi. Namun sayangnya, pembangunan manusia di Indonesia belum merata. Masih ada sekitar 12 Provinsi yang memiliki angka IPM kategori sedang. Provinsi-provinsi yang masuk kategori sedang antara lain Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, NTT, NTB, Sumsel dan Lampung. Provinsi DKI Jakarta menjadi satu-satunya daerah yang memiliki angka IPM kategori sangat tinggi yaitu 80,47.
Berdasarkan angka IPM terlihat bahwa pembangunan manusia di wilayah Indonesia bagian timur dan tengah belum sebaik diwilayah barat Indonesia. Meskipun beberapa tahun terakhir terlihat adanya perbaikan yang cukup signifikan dengan terus meningkatnya angka IPM di Provinsi-provinsi wilayah timur Indonesia. Bahkan Provinsi Papua berhasil masuk ketagori IPM sedang, dimana sebelumnya masuk kategori rendah.
Pergeseran fokus pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi dari infrastruktur menjadi pembangunan manusia tidak lepas dari fenomena Bonus Demografi yang akan segera dihadapi Indonesia. Beberapa ahli kependudukan menyebutkan bahwa penggunaan istilah windows of opportunity lebih cocok digunakan ketimbang sebutan Bonus Demografi. Hal ini dikarenakan kondisi dimana penduduk usia produktif memiliki persentase yang cukup besar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya harus dimanfaatkan dan dipersiapkan. Jika tidak bisa dimanfaatkan dan dipersiapkan, maka bisa berubah menjadi windows of disaster, dimana ancaman ledakan pengangguran harus dihadapi. Bonus Demografi tidak otomatis bisa dinikmati, namun harus diusahakan dan dipersiapkan dengan baik.
Era Bonus Demografi hanya akan berlangsung sekitar 10-15 tahun. Jika Indonesia bisa mempersiapkan dengan baik, maka Indonesia bisa berkembang menjadi negara yang besar. Seperti halnya Korea Selatan yang sukses menghadapi Bonus sehingga bisa menjadi negara maju pada saat ini. Pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia semoga bisa menjadi modal Indonesia dalam menghadapi bonusi demografi. Mengingat ancaman cukup serius bakalan dihadapi bagi negara-negara yang baru saja melewati masa bonus demografi yaitu era penuaan. Era penuaan terjadi dihampir seluruh negara maju. Banyaknya penduduk lansia merupakan cerminan dari peningkatan harapan hidup penduduk suatu wilayah. 
Permasalah untuk menghadapi era penuaan mungkin bukan menjadi fokus dari pemerintahn Jokowi, karena era ini diprediksi akan berlansung tahun 2050. Saat ini, yang terpenting adalah Pemerintah dan segenap warga negara Indonesia bahu membahu untuk mempersiapkan diri menghadapi Bonus Demografi yang sudah ada didepan mata. Bagi anak-anak muda, jangan lupa untuk mencari ilmu. Pemerintah melalui beberapa program banyak sekali menyediakan beasiswa seperti Bidikmisi dan LPDP. Bahkan bisa jadi kedepannya akan banyak sekali program beasiswa dan pelatihan yang bisa meningkatkan kemampuan anak muda berwirausaha. Sebagai warga negara yang baik, sudah seharusnya kita menyukseskan program-program peningkatan kualitas SDM demi menatap Indonesia yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment