Saturday, September 15, 2018

Kemiskinan Kultural


Pemerintah sejak zaman Soeharto selalu mengucurkan bantuan untuk mengentaskan kemiskinan.

Namun, sampai saat ini penduduk miskin di Indonesia masih saja ada.  Belakangan,  data dari BPS menunjukan  bahwa 9.8 persen penduduk Indonesia miskin. 

Beberapa penelitian para ahli menyebutkan bahwa banyaknya bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah,  sedikit banyak memunculkan fenomena Kemiskinan Cultural.
Beberapa ahli mendefinisikan kemiskinan kultural sebagai suatu kondisi miskin yang disebabkan karena adat istiadat dan keadaan sosial budaya yang ada dalam masyarakat, sehingga membuat masyarakat tersebut sulit untuk lepas dari indikator-indikator kemiskinan. Dari istilah tersebut bisa kita artikan bahwa kemiskinan yang disebabkan oleh gaya hidup. Sebagai contoh adalah banyak warga memilih membelikan sepeda motor bahkan satu rumah bisa memiliki lebih dari satu buah sepeda motor, padahal keadaan rumah mereka memprihatinkan.

Pengakuan mereka cukup mencengangkan, mereka beranggapan bahwa perbaikan rumah sudah hampir pasti bakalan ditanggung pemerintah, tinggal menunggu giliran saja. Tetangga tetangga saya hampir semuanya sudah dibedah rumahnya pak, untuk apa saya benerin rumah saya sendiri, semoga tahun depan giliran rumah kami yang dibedah, seloroh seorang warga.

Dengan fenomena ini, rasanya pemerintah perlu mengevaluasi program program bantuan yang sudah dikucurkan selama ini. 

No comments:

Post a Comment

Kemiskinan Kultural


Pemerintah sejak zaman Soeharto selalu mengucurkan bantuan untuk mengentaskan kemiskinan.

Namun, sampai saat ini penduduk miskin di Indonesia masih saja ada.  Belakangan,  data dari BPS menunjukan  bahwa 9.8 persen penduduk Indonesia miskin. 

Beberapa penelitian para ahli menyebutkan bahwa banyaknya bantuan yang dikucurkan oleh pemerintah,  sedikit banyak memunculkan fenomena Kemiskinan Cultural.
Beberapa ahli mendefinisikan kemiskinan kultural sebagai suatu kondisi miskin yang disebabkan karena adat istiadat dan keadaan sosial budaya yang ada dalam masyarakat, sehingga membuat masyarakat tersebut sulit untuk lepas dari indikator-indikator kemiskinan. Dari istilah tersebut bisa kita artikan bahwa kemiskinan yang disebabkan oleh gaya hidup. Sebagai contoh adalah banyak warga memilih membelikan sepeda motor bahkan satu rumah bisa memiliki lebih dari satu buah sepeda motor, padahal keadaan rumah mereka memprihatinkan.

Pengakuan mereka cukup mencengangkan, mereka beranggapan bahwa perbaikan rumah sudah hampir pasti bakalan ditanggung pemerintah, tinggal menunggu giliran saja. Tetangga tetangga saya hampir semuanya sudah dibedah rumahnya pak, untuk apa saya benerin rumah saya sendiri, semoga tahun depan giliran rumah kami yang dibedah, seloroh seorang warga.

Dengan fenomena ini, rasanya pemerintah perlu mengevaluasi program program bantuan yang sudah dikucurkan selama ini. 

No comments:

Post a Comment